Sabtu, 30 Oktober 2010

298 Calhaj Paluta Diberangkatkan

PALUTA-METRO; Sebanyak 298 calon haji (calhaj) asal Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta) yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 17, dilepas Bupati Drs Bachrum Harahap di lapangan sepak bola Gunung Tua, Jumat (29/10), menuju embarkasi Polonia Medan, dan bertolak ke Tanah Suci pada Minggu (31/10). Pada pemberangkatan itu, Bupati berpesan agar calhaj menjaga kekompakan dan persatuan selama melaksanakan ibadah haji.
Bupati Paluta Drs Bachrum Harahap dalam sambutannya meminta, jamaah calon haji asal Kabupaten Paluta untuk tetap menjaga kondisi kesehatan. Sebab jika kondisi badan sehat, semua tahapan dalam menjalankan rukun haji akan dapat terlaksana dengan baik.
Bupati juga meminta calhaj menjaga kekompakan, persatuan, serta menjaga nama baik kabupaten dan negara Indonesia selama melaksanakan ibadah haji.
"Atas nama Pemkab Paluta, saya ucapkan selamat jalan kepada seluruh calon jamaah haji Paluta, semoga tahapan dalam menjalankan rukun haji dapat terlaksana dengan baik. Kita juga berharap agar semua jamaah haji yang berangkat pada tahun ini dapat kembali ke kampung halaman dengan membawa gelar sebagai haji yang mabrur," ujar Bupati.
Amatan METRO, ribuan warga dari berbagai daerah di Kabupaten Paluta dan sekitarnya memadati lapangan sepak bola Gunung Tua, Kelurahan Pasar Gunung Tua, Kecamatan Padang Bolak, Jumat (29/10) sore untuk memberangkatkan orang tua, kerabat dan sanak saudara mereka guna menunaikan ibadah haji.
Turut hadir dalam pemberangkatan calhaj tersebut, Wakil Bupati Paluta H Riskon Hasibuan, Sekdakab Drs Panusunan Siregar, Ketua dan Wakil Ketua DPRD, Ketua MUI Paluta H Bermawi Siregar, Ketua IPHI Paluta, unsur Muspida, asisten, kepala dinas dan sejumlah pimpinan instansi se-Paluta. Sumber: Metro Siantar

Proyek di Paluta tanpa papan proyek

GUNUNGTUA - Banyak proyek pembangunan maupun perehaban yang saat ini berlangsung di Kabupaten Padanglawas Utara tahun anggaran 2010 tidak memasang papan nama (plank proyek) di lokasi pembangunan. Sehingga warga setempat tidak mengetahui sumber dana berasal dari mana, dan kapan batas waktu pengerjaan proyek tersebut.

Berdasarkan pantauan di berbagai wilayah baik sudut kota, desa bahkan pelosok di beberapa kecamatan di Kabupaten Paluta, banyak terlihat bermunculan proyek pembangunan tanpa plank papan nama kegiatan tersebut dan banyak didominasi dari proyek Dinas PU Paluta baik pembangunan jalan, perehapan jalan dan pembangunan Masjid Agung Gunungtua.

Salah satu contoh, rehab di Jalan Kihajar Dewantara Gunungtua, warga yang dimintai pendapatnya mengaku merasa penasaran dengan muncul proyek siluman di daerahnya.

“Bagaimana mau ikut mengawasi proyek pembangunan Jalan Kihajar Dewantara ini, plank papan proyeknya saja pun tidak ada dipajangkan,” ujar seorang warga.

Ketua DPK Masyarakat Pancasila Indonesia (MPI) Kabupaten Padanglawas Utara, Nuhrom Ahadi Siregar, menyebutkan, setiap proyek yang dikerjakan kontraktor wajib dipasang plank papan nama kegiatannya.

Padahal dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadana Barang/Jasa Pemerintah, diwajibkan untuk memasang plank nama proyek.
Sumber:Waspada Online

Heboh, Kambing Berhidung Gajah

PALUTA, Warga Desa Sosopan, Kecamatan Padang Bolak, Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta) geger. Seekor induk kambing milik Abuson Nip Harahap, warga Sosopan, melahirkan anak kambing betina berwajah aneh, dan berhidung seperti gajah, Rabu (20/10) sore.
Pantauan METRO, Kamis (21/10), kabar kelahiran kambing berwajah aneh itu cepat menyebar ke seluruh penjuru Desa Sosopan dan sekitarnya. Puluhan warga sekitar yang penasaran terus berdatangan ke rumah Abuson Nip Harahap untuk melihat secara dekat tentang keanehan anak kambing itu.
Anak kambing tersebut lahir dengan ciri unik khususnya di bagian kepalanya. Kambing tersebut tidak memiliki rongga hidung dan kedua mata nyaris menyatu dan tidak memiliki kelopak mata. Hidungnya seperti gajah. Anak kambing berjenis kelamin betina itu hanya bisa bertahan hidup selama satu jam setelah dilahirkan.
Pemilik anak kambing aneh, Abuson Nip Harahap, mengaku tidak memiliki firasat apa-apa tentang kelahiran anak kambingnya tersebut dan tidak menyangka anak kambingnya bakal jadi pusat perhatian.
"Anak kambing itu lahir hari Rabu (20/10) sekitar pukul 18.00 WIB atau menjelang maghrib, di samping rumah. Tidak ada keganjilan kelahirannya. Saya hanya mendengar raungan saja. Begitu saya dekati ternyata induk kambing melahirkan kambing betina," kata Abuson.
Diceritakan Abuson, diirnya sontak kaget dan tidak menyangka, ternyata anak kambing yang baru lahir itu dengan kondisi aneh. "Wajahnya ngeri sekali. Ini seakan-akan tidak masuk akal. Anak kambing ini hanya memiliki nyawa selama satu jam," sebutnya.
Sementara itu Sudriman Siregar, salah seorang warga setempat mengatakan, dirinya kaget, karena wajah kambing yang baru lahir itu sangat mengerikan.
Keanehan terlihat jelas pada wajah kambing. Muncung kambing seperti gajah dan babi. Selain itu matanya keluar tanpa pembatas kulit. "Jenggernya seperti Teletubbis. Pokoknya sangat mengerikan," ungkapnya.Sumber:MetroSiantar

Paluta Optimis RUU Pramuka Disahkan

PALUTA, Seluruh anggota Pramuka di Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta) optimis Rancangan Undang-undang (RUU) Pramuka disahkan Anggota DPR RI akhir tahun ini.
"Kita optimis RUU Pramuka segera disahkan menjadi Undang-Undang oleh anggota DPR RI akhir tahun ini," kata Kabid Urusan Bina Muda Kwarcab Pramuka Paluta, Safri Romadona Harahap, didampingi beberapa pengurus, kepada METRO, Kamis (20/10).
Pihaknya mendukung disahkan Rancangan Undang-Undangan (RUU) Pendidikan Kepramukaan menjadi UU, agar UU tersebut dapat mendukung kegiatan sosial yang dilakukan Pramuka serta mengembalikan citra pramuka sebagai organisasi yang mempunyai manfaat besar bagi masyarakat.
"Kita menginginkan organisasi pramuka dihargai dan diterima oleh semua elemen, sebagai organisasi yang mempunyai manfaat bagi pemuda khususnya dan umumnya masyarakat," ungkapnya.
Oleh sebab itu, sambungnya dengan disahkan RUU pramuka menjadi UU oleh DPR akhir tahun ini, maka diharapkan UU tersebut dapat menjadi payung hukum sebagai landasan pelaksanaan setiap kegiatan kepramukaan di seluruh Indonesia. Sumber:metrosiantar.com

Paluta dapat tambahan Kuota CPNS

PALUTA,Pemerintah Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta) bakal mendapat alokasi tambahan formasi Calon Pengawai Negeri Sipil (CPNS) daerah tahun 2010 sebanyak 75  rang. pasalnya  238 kuota yang telah diterima dianggap masih kurang. Hanya saja, pihak BKD Paluta mengaku optimis kuota tambahan itu dikabulkan Kementerian Pendayaagunaan Aparatur

Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN dan RB) Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Paluta,  Drs Mora Harahap, kepada METRO,(grup sumutcyber)  Rabu (20/10), mengatakan usulan tambahan kuota CPNS yang telah diusulkan Pemkab Paluta ke MenPAN dan RB sekitar 200 orang, hanya saja Pihak MenPAN dan RB telah memverifikasi dan telah memberikan gambaran bahwa tambahan kuota CPNS untuk Kabupaten Paluta yang telah di terima MenPAN dan RB sebanyak 75 orang. " Tambahan kuota CPNS untuk Paluta yang telah mendapat gambaran verifikasi dari Pihak MenPAN dan RB adalah sebanyak 75 orang, kita optimis kuota tersebut tidak dikurangi lagi oleh Pihak MenPAN dan RB  dan  tinggal menunggu persetujuan dari mereka," ucapnya.

Dijelaskannya, tambahan formasi diajukan Pemkab Paluta mengingat kebutuhan akan PNS baru tahun ini cukup banyak untuk mengisi kebutuhan pegawai di seluruh  wilayah Paluta," Insya Allah, Kalau tambahan kuota CPNS Paluta sebanyak 75 orang itu disetujui. maka formasi CPNS Paluta tahun 2010 akan bertambah dari 238 kuota menjadi 313 kuota CPNS," ungkapnya.

Ketika ditanya kapan penerimaan dan rincian tentang formasi CPNS Paluta tersebut. mora enggan menjawab meski telah mendapat persetujuan, namun jadwal penerimaan CPNS dan rincian tentang formasi CPNS Paluta tahun 2010 , masih menunggu arahan dan penjelasan  dari Jakarta. " Kita tunggu sajalah dulu kepastiannya dari pihak MenPAN dan RB, kalau sudah ada kita terima. langsung akan kita ekspos," pungkasnya mengakhiri. Sumber:sumutcyber.com

Senin, 11 Oktober 2010

2-30 Oktober, Pendaftaran Taing Dikot Paluta

Pendaftaran pemilihan Taing dan Dikot Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta) tahun 2010 dan lomba menyanyi lagu Tapanuli Selatan (Tapsel) khas Paluta dan lagu dangdut telah dibuka. Pendaftaran dimulai Sabtu (2/10) hingga Sabtu (30/10).
Panitia pelaksana yang juga Pimpinan Batamindo Cafe, Bakhtiar Harahap, mengatakan, seleksi pemilihan Taing dan Dikot Paluta dan lomba menyanyi lagu Tapsel khas Paluta terbuka untuk semua lapisan masyarakat yang berdomisili di Paluta.
"Ini merupakan kesempatan bagi putra-putri (Naposobulung, red) di seluruh wilayah Paluta yang ingin menunjukkan kemampuan serta mendapatkan pengalaman berharga di kompetisi ini. Bagi mereka yang berhasil menjadi pemenang di audisi tingkat Paluta ini, akan diikutsertakan mengikuti ajang lainnya yang lebih bergengsi, baik tingkat provinsi maupun Nasional," sebutnya.
Persyaratannya yang harus dipenuhi, sambung Bakhtiar, untuk pemilihan Taing Dikot adalah pria dan wanita warga negara Indonesia, berusia 17-25 tahun, belum menikah, mahasiswa/karyawati dengan tinggi badan minimal 150 cm, memiliki KTP Paluta.
Selain itu, peserta harus memiliki pengetahuan umum dan berwawasan luas tentang pariwisata dan kebudayaan Paluta. Kemudian berpenampilan menarik, cerdas dan berkepribadian.
Sedangkan judul lagu Tapsel khas Paluta yang diperlombakan adalah lagu Kunci Kopor untuk putra, lalu Udan Las di Ari untuk peserta putri. Selanjutnya, lagu dangdut, untuk putra (Mahal, Kerinduan, Cinta Hitam, Kertas Pembungkus Api dan Cincin Putih)
sedangkan untuk judul lagu dangdut untuk putri ( Makan Darah, Pesta Panen, Iming-iming, Pacar Dunia Akhirat, dan Zainal). "Bagi anda yang tertarik dan ingin mendaftar silahkan hubungi Batamindo Cafe (HP.08137066666) dan Seri Mawarni Harahap (081370387927)," pungkasnya. 
Sumber: Metro Siantar

Penerimaan CPNS 2010 Paluta

Pemerintah Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta) memastikan tidak akan menerima tamatan SMA pada penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) tahun 2010. Sementara yang diterima adalah lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK) untuk mengisi jatah formasi tenaga teknis.
 
"Untuk penerimaan CPNS tahun ini, kita tidak ada menerima formasi CPNS dari tamatan SMA, atau sama seperti tahun lalu. Yang kita terima tamatan SMK," kata Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Paluta, Drs Mora Harahap kepada METRO, Rabu (6/10).
Diutarakan Mora, selain tamatan SMK, lulusan S1, dan DIII juga diterima untuk mengisi bidang atau bagian di seluruh instansi yang memerlukan.
Ketika ditanya mengenai jumlah rincian dari pelamar SMK tersebut, Mora mengaku belum dapat merincikan secara pasti, sebelum tambahan kuota CPNS dari Pusat turun.
"Masalah jumlah formasi untuk pelamar SMK, saya belum bisa merincikannya. Kita kan masih menunggu berita tentang tambahan kuota CPNS tahun 2010 ini yang diusulkan ke Pusat. Mudah-mudahan usulan tersebut dapat terealisasi. Jadi kita tunggu sajalah dulu," pungkasnya.
Seperti yang diberitakan METRO, sesuai surat yang diterima Pemkab Paluta melalui BKD Paluta dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen PAN & RB) Nomor 65.F/M. PAN-RB/07/2010 tanggal 2 Juli 2010, kuota CPNS tahun 2010 untuk Kabupaten Paluta sebanyak 238.
Rinciannya, tenaga teknis sebanyak 60 orang, tenaga guru 107 orang, dan tenaga kesehatan sebanyak 71 orang.
Sumber: Metro Siantar

Minggu, 10 Oktober 2010

Kab. Paluta Akan Menerima 238 Formasi CPNS Untuk Tahun 2010

Pemerintah Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta) menerima 238 formasi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) untuk tahun 2010. Ini sesuai yang diterima dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen PAN & RB). Namun, Pemkab melalui BKD masih mengusulkan tambahan kuota CPNS, karena jumlah itu belum memenuhi kebutuhan akan pegawai di wilayah Paluta.
Demikian dikatakan Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Paluta Drs Mora Harahap kepada METRO, Minggu (3/10).
“Kuota CPNS tahun 2010 untuk Paluta dari KemenPAN & RB sudah kita terima dan masih jauh di bawah kebutuhan Pemkab, karena masih banyaknya kekurangan pegawai di seluruh wilayah Paluta. Kita masih berusaha mengusulkan tambahan kuota CPNS tahun 2010 ini,” ujar Mora.
Ketika ditanya rincian kuota CPNS tersebut, Mora belum dapat merincikannya dengan pasti. “Kalau masalah rincian formasi kuota CPNS belum bisa kita rincikan. Kita tunggulah dulu bagaimana hasil usulan tambahan kuota yang kita sampaikan ke MenPAN & RB,” ungkapnya mengakhiri.
(Sumber: http://metrosiantar.com/MENUJU_PALAS-PALUTA/Paluta_Terima_238_CPNS )

Ratusan Guru Honorer Paluta Unjuk Rasa

Ratusan guru honorer daerah di Kabupaten Padang Lawas Utara
(Paluta) berunjuk rasa ke Kantor Dinas Pendidikan (Disdik) dan DPRD setempat
kemarin.

Mereka memprotes pungutan liar (pungli) yang dilakukan oknum- oknum di pemkab
setempat yang disertai janji-janji untuk memasukkan mereka dalam database
pengangkatan CPNS. Massa yang tergabung dalam Forum Komunikasi Guru Honorer
Daerah (Fokguh) bersama Pengurus Gerakan Mahasiswa Padang Lawas
Utara(Gema-Paluta) menuntutagar Pemkab Paluta dan pihak terkait mengusut tuntas
oknum-oknum di lingkungan Pemkab Paluta yang melakukan pungli tersebut.
Berdasarkan pengamatan SINDO,awalnya,massa yang dipimpin Lintang Kholidi
Hasibuan mendatangi Kantor Disdik Pemkab Paluta sekitar pukul 09.30 WIB kemarin.

Seusai berorasi, massa melanjutkan aksi ke Kantor DPRD dan Kantor Bupati
Paluta,dengan pengawalan ketat dari aparat Kepolisian Sektor (Polsek) Padang
Bolak. Ratusan guru honorer tersebut meminta Bupati Padang Lawas Utara (Paluta)
Bachrum Harahap dan DPRD Paluta tidak lepas tangan dan bertanggung jawab
terhadap pengusulan pengangkatan guru honorer daerah sejumlah 96 orang yang
bertugas di daerah terpencil menjadi CPNS."Kami juga meminta aparat terkait
mengusut tuntas oknum-oknum pelaku penipuan terhadap guru honorer daerah," tutur
Lintang. Lintang memaparkan,persoalan ini sudah sangat meresahkan masyarakat
Paluta dan akan mengurangi kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.

Oknum-oknum yang telah melakukan pungli kepada para guru honorer daerah harus
mengembalikan uang tersebut. "Kami minta uang itu dikembalikan secara
utuh,"tandasnya. Ketua DPRD Paluta Muchlis Harahap yang menemui pengunjuk rasa
di halaman Kantor Dewan berjanji akan menyahuti aspirasi dari para guru honorer.
"Kami DPRD akan bersama kalian menindaklanjuti persoalan ini sampai tuntas,"
pungkas Muchlis di hadapan ratusan guru honorer.(Sumber : SINDO)

Barteng dan Huristak Layak Masuk Paluta

Kecamatan Barumun Tengah (Barteng) dan Huristak dinilai layak masuk menjadi wilayah Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta). Hal ini berdasarkan geografis dan jarak tempuh bila dibandingkan dengan jarak ke Sibuhuan sebagai pusat ibu kota Padang Lawas (Palas).
Tokoh Masyarakat Luat Huristak, M Paki Harahap, kepada METRO, Rabu (29/9), mengatakan, secara geografis dan jarak tempuh, Barteng dan Huristak layak dan strategis menjadi bagian dari Paluta, bila dibandingkan dengan jarak tempuhnya ke Sibuhuan sebagai pusat ibu kota Palas.
Paki menambahkan, tuntutan bergabung dengan Paluta merupakan aspirasi dan keinginan seluruh masyarakat. Dan tidak ada tendensi politik atau kepentingan kelompok tertentu.
"Keinginan bergabung dengan Paluta murni aspirasi masyarakat atas dasar jarak dan geografis di dua wilayah kecamatan ini. Oleh karenanya, kita meminta kepada Bupati Palas, wakil bupati, dan Ketua DPRD Palas, agar merespon keinginan kami. Mengingat asal muasal kedua kecamatan ini merupakan hasil pemekaran dari Kecamatan Padang Bolak pada tahun 1951," terangnya.
Hal senada diungkapkan Tokoh Masyarakat Luat Utte Rudang, Kecamatan Barteng, Saruhum P Hasibuan. "Letak kedua wilayah ini lebih strategis dan pantas jadi bagian dari Paluta bila dibandingkan kecamatan lain yang masuk menjadi wilayah kecamatan di Palas. Baik dari letak geografis, jarak tempuh, maupun dasar muasal.(sumber : Metro Siantar)

Lagu dan Kuling Kuling Acca dari Paluta: